snow

Selasa, 03 Maret 2015

Tuhan, Aku Jatuh Cinta

Awalnya…
Aku merasa kagum karena sosokmu
Karena kepintaranmu, yang selalu membuatku merasa harus bisa mengimbangi setiap kita bicara
Karena keterdiamanmu tentang perempuan
Aku merasa nyaman denganmu


Namun…
Bagaimana kukelola hati ini?
Aku takut jatuh cinta, aku takut merasakan sakitnya kehilangan


Aku harus bagaimana…
Karena rasa ini membuatku bersemangat
Rasa ini membuatku hidup ini indah
Aku merasa diperhatikan dan disayangi

Tuhan,
Salahkah rasa ini muncul ???
Apa yang harus kulakukan?

Ijinkan aku bersama dengannya karena cinta kami terhadap-MU
bukan karena ketertarikan fisik dan nafsu


Senja tak berhujan, di sini relungku jatuh kepadamu dengan kebahagiaan..

Selamat senja, kekasihku.

Aku mencintaimu dengan segala yang ada dan yang belum ada daripadaku.
Bahagiaku terkumpul di dalam lingkar hitam matamu. 
Aku bisa melihat diriku sendiri tersenyum tenang di sana. 
Seperti berkaca dan jelas bahwa gores luka di tubuhku terhapus, meski tak sempurna.

Kekasihku, kepadamu aku percayakan hatiku. 
Bila ada bahagia, milikilah semuanya. 
Bila nanti ada luka, akan kupunguti sendiri dan kunikmati dengan ingatan bahagia yang darimu. Mungkin aku sedang bahagia dan tak peduli luka-luka. 
Tapi kupahami, roda berjalan memutar. 
Akan ada luka (nantinya yang tak kuamini), entah kapan. 
Kusiapkan saja ingatanku supaya lapang menenun bahagia sejak sekarang.

Senja di mata kita tak pernah muram rupanya. 
Sulaman-sulaman jingga menyelimuti kita, menjadikan hangat untuk kita habiskan 
Senja kita, senja jatuh cinta.

Tuhan, aku jatuh cinta. 
Sedalam-dalamnya di dada ciptaan-Mu lainnya.

Selamat senja, kekasihku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar